BAHAYA PANJAT SOSIAL (PANSOS) APAKAH KAMU SALAH SATUNYA?
Untuk BK kelas 8
Pembelajaran ke-2, Genap
Penulis
: Kuspaeni, S.Pd.
Pemalang,
Januari 2021
Assalamualaikum
WR. WB.
Apa
kabar anak-anak ibu kelas VIII yang sholih dan sholihah? Semoga semuanya dalam
keadaan yang sehat selalu ya. Hari ini ibu akan memberi pemahaman mengenai
fenomena sosial yang sebenarnya sangat dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.
Apa itu?
Ya benar sekali
seperti judulnya, kali ini ibu akan membahas bahaya panjat sosial. Sebenarnya apa sih itu panjat sosial. Pansos adalah istilah gaul dan merupakan singkatan dari Panjat Sosial. Sesuai namanya, arti pansos adalah untuk merujuk
kepada orang-orang yang suka mencari perhatian banyak orang, terutama di Media
Sosial. Pansos ini biasanya dialami oleh mereka yang kecanduan atau
tergila-gila dengan media sosial (medsos). Banyak kalangan remaja yang termasuk
kedalam kategori pansos. Menurut WHO, yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara
masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun.
Menurut Urban Dictionary hal tersebut dikatakan social
climber atau Bahasa kerennya panjat sosial. Menurut Urban Dictionary,
panjat sosial ini adalah orang-orang yang haus akan perhatian. Pada dasarnya
mereka melakukan kegiatan guna meningkatkan status sosialnya. Bahkan agar
mendapat pengakuan status sosial lebih tinggi dari status sebenarnya.
Makan ini difoto, makan itu difoto,
beli minuman jenis ini difoto, minuman jenis itu difoto, mengggunakan pakaian
dengan outfit (gaya) baru yang sedang trendi difoto, pergi ke mall, ke pasar,
ke stasiun, ke terminal, semuanya difoto. Dari hal-hal kecil hingga besar semua
dijadikan feed (status), atau story (cerita) dengan tujuan agar semua orang
baik dengan jangkauan kecil maupun luas mengetahuinya.
Lantas
apakah berbaha?
Ya! Menurut Physology Today perilaku ini berbahaya dan
menyimpang. Seorang panjat sosial bisa melakukan apapun agar bisa mendapatkan
yang diinginkan. Bahkan merugikan orang lain. Salah satunya adalah melakukan
hal-hal negatif. Semisal, seorang anak karena melihat temannya menggunakan
iPhone lantas memaksa orang tuanya yang gajinya tak seberapa untuk membelikan
iPhone yang sama bahkan lebih mahal, hanya karena agar terlihat berada.
Dari
penjelasan diatas memang tak ada salahnya menjadi orang kaya. Namun harus
melalui beberapa proses terlebih dahulu, seperti bekerja dan menabung. Selain
itu pula, meskipun memiliki banyak uang, bukanlah hidup sederhana dan apa
adanya akan membuat hidup lebih tenang? Tidak perlu membohongi diri
sendiri. Mensyukuri apa yang ada
dan merasa cukup dengan yang dimiliki adalah kunci hidup bahagia.
Pansos dapat berbahaya
bagi kita apabila masuk kedalam kategori berikut ini :
1.
Menggunakan
merek untuk kepentingan status
Ini adalah ciri pertama yang menandakan apakah kamu seorang pemanjat sosial ataukah bukan. Seorang social climber atau pemanjat sosial sangat dan bahkan terlalu peduli dengan penampilan. Sehingga mereka terus berusaha membeli barang bermerek untuk menaikkan status, bukan membelinya karena butuh atau karena menyukai kualitasnya.
2.
Kecanduan
sosial media
Seorang pemanjat sosial tidak akan bisa jauh dari sosial
media. Hal ini dikarenakan sosial media lah tempat seorang pemanjat sosial
berusaha membangun citra yang diinginkannya. Jika orang-orang senang memposting
momen yang dianggap spesial, maka lain halnya dengan pemanjat sosial. Mereka
akan senantiasa memposting hal-hal yang berbau kemewahan.
3.
Pilih-pilih
teman
Ciri ini juga dimiliki oleh si pemanjat sosial. Mereka akan
berusaha untuk masuk dalam lingkaran pertemanan yang diinginkan oleh mereka.
Biasanya orang yang terdeteksi panjat sosial tidak ingin beramah-tamah apalagi
berteman dengan orang-orang yang mereka anggap berstatus lebih rendah.
4.
Kurang
memiliki empati
Para pemanjat sosial biasanya cenderung senang mementingkan
diri sendiri dan bersikap narsis. Apalagi teman-teman dalam pergaulan mewahnya
biasanya tidak dekat dengan mereka secara personal. Akibatnya mereka memiliki
kekurangan dalam hal berempati kepada sesama.
5.
Senang
mencari perhatian
Pemanjat sosial selalu ingin dikagumi ataupun dipuji oleh
orang lain dan sekitarnya. Selain itu seorang pemanjat sosial juga amat senang
dan merasa puas bila menjadi pusat perhatian. Inilah sebabnya kebanyakan dari
mereka berusaha mencari perhatian dengan kontroversi ataupun hal negatif
lainnya.
6.
Tidak
memikirkan prestasi
Seorang pemanjat sosial juga tidak
akan mempermasalahkan soal prestasi. Karena menurut mereka, kemewahan adalah
cara paling tepat dan cepat untuk menaikkan status sosial mereka.
Apakah
ada sikap kalian seperti dicirikan diatas? Jika ada. Maka kamu perlu
mengkosultasikannya ke Guru Bk, dan juga wali kelas.
Sekian
dari bu kuspa.
Wassalamualaikum, WR.WB.
Sumber
referensi
https://www.idntimes.com/life/inspiration/dwi-kurniawati-lestari/6-ciri-sikap-panjat-sosial-c1c2-1/6
Komentar
Posting Komentar