APA ITU ZAT ADITIF?
Materi pembelajaran ke-5 untuk BK Kelas 8
* sebelumnya baca dan rangkum baik-baik, sebab masih ada yang menjawab tidak berdasarkan materi.
Coba perhatikan makanan dan
minuman favorit kalian, soda misalnya. Warnanya mencolok dan sangat menarik,
bukan? Bagaimana dengan makanan ringan yang sering kalian beli? Selain renyah,
rasanya pun gurih dan enak. Nah, zat yang membuat warna makanan menjadi terang
dan terasa enak disebut dengan zat aditif.
Jangan tertukar dengan zat
adiktif lho ya. Zat adiktif adalah zat yang dapat membuat seseorang ketagihan,
sementara zat aditif adalah bahan yang ditambahkan dengan sengaja ke dalam
makanan. Zat aditif hanya ditambahkan dalam jumlah yang kecil saja.
Tujuan penggunaan zat aditif
adalah untuk meningkatkan penampilan, cita rasa, tekstur, aroma, hingga daya
simpan makanan serta minuman. Kadang-kadang, zat aditif juga ditambahkan untuk
meningkatkan nilai gizi dari makanan dan minuman tersebut.
Berdasarkan fungsinya, zat aditif
dibagi menjadi beberapa kelompok, yaitu :
1.
Zat
Pewarna
Zat pewarna adalah zat aditif
yang ditambahkan pada makanan atau minuman untuk memberi warna yang menarik. Zat
aditif bisa berasal dari sumber yang alami maupun buatan. Pada nasi kuning, zat
pewarna yang digunakan adalah zat pewarna alami, yaitu kunyit. Zat pewarna
alami lainnya adalah daun pandan dan buah naga. Walaupun zat pewarna alami
lebih sehat, tapi warna yang dihasilkan tidaklah secerah zat pewarna buatan.
Sementara itu, zat aditif buatan diperoleh lewat proses reaksi kimia, termasuk untuk zat pewarna. Strukturnya diusahakan menyerupai pewarna alami. Zat pewarna buatan lebih murah dan warnanya lebih cerah, tapi konsumsi berlebih bisa memberikan efek samping.
2.
Zat
Pemanis
Untuk zat pemanis, kita terbiasa
menggunakan berbagai jenis zat pemanis alami, seperti gula pasir, gula kelapa,
sampai gula aren. Gula ditambahkan pada makanan dan minuman untuk meningkatkan
rasa.
Zat pemanis buatan memiliki rasa
manis yang hampir sama dan bahkan lebih manis dibanding pemanis alami. Zat
pemanis ini umumnya digunakan bagi penderita diabetes yang tidak dapat
mengonsumsi gula alami. Contoh zat pemanis buatan adalah siklamat, aspartam,
dan sorbitol.
3. Zat Pengawet
Zat pengawet adalah zat aditif
yang ditambahkan pada makanan atau minuman yang untuk memperlambat pembusukan.
Beberapa contoh zat pengawet buatan adalah asam benzoat, natrium benzoat, dan
kalium benzoat.
Tapi, ada pula zat pengawet alami
yang bisa kita gunakan, contohnya adalah proses pengasinan dan pemanisan.
Asinan sayur dan manisan buah dibuat untuk menjaga agar sayur dan buah tidak
cepat busuk.
4. Zat Penyedap
Nah, jenis zat aditif yang satu
ini pasti sudah familiar di telinga teman-teman. Kalian pasti tahu micin atau
monosodium glutamat kan? Zat tersebut masuk ke dalam zat penyedap. Penyedap
makanan digunakan untuk meningkatkan cita rasa makanan.
Bumbu-bumbu dapur seperti garam,
bawang, cengkeh, dan merica juga termasuk ke dalam zat penyedap yang bersifat
alami. Bumbu-bumbu tersebut digunakan sesuai dengan selera. Tapi ketika
menggunakan micin atau MSG, terdapat batas maksimal yang telah ditentukan,
yaitu 120 mg/kg berat badan.
5. Zat Pemberi Aroma
Aroma dari makanan dapat
meningkatkan selera kita, sehingga sering kali zat pemberi aroma ditambahkan
pada makanan maupun minuman. Pada minuman berperisa buah, misalnya, zat aroma
juga digunakan agar menyerupai jus buah alami. Pemberi aroma yang terbuat dari
senyawa sintetis juga disebut dengan essens. Beberapa essens yang sering
digunakan memiliki aroma apel, pisang, nanas, dan anggur.
6. Zat Pengental
Tekstur makanan menjadi salah
satu faktor yang perlu diperhatikan pula. Terkadang, kita perlu mengentalkan
makanan supaya lebih menarik. Zat pengental adalah bahan tambahan yang
digunakan untuk menstabilkan, melekatkan, dan mengentalkan bahan makanan yang
dicampur air. Contoh-contoh pengental alami adalah pati, gelatin, dan
agar-agar.
7. Zat Pengemulsi
Jenis zat aditif yang terakhir adalah pengemulsi. Pengemulsi adalah bahan tambahan yang dapat mempertahankan penyebaran lemak dalam air dan sebaliknya. Contoh zat pengemulsi adalah lesitin yang digunakan pada mayones dan mentega.
Maka dari itu batasi penggunaan zat aditif buatan yang berlebihan dan dapat merusak tubuh.
Komentar
Posting Komentar