SIKAP SOPAN SANTUN DALAM KEHIDUPAN
Materi pembelajaran ke-6 untuk BK Kelas 8
Materi pembelajaran ke-9 untuk BK Kelas 7
* sebelumnya baca dan rangkum baik-baik, sebab masih ada yang menjawab tidak berdasarkan materi.
Salah satu upaya untuk membangun budi pekerti yang luhur melalui pendidikana budi pekerti ialah latihan-latihan bersikap dan berperilaku sopan santun. Latihan bersikap dan bereperilaku sopan santun ialah bersikap dan berperilaku baik dalam segala hal. Dengan demikian maka manusia akan dikatakan sebagai orang yang tahu adat, tau dalam ungkapan bahasa jawa disebut” wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata krama’
Salah satu tembang macapat di dalamnya memberikan gambaran terhadap pribadi yang tahu adat sebagai “ wong sing ngerti unggah-ungguh lan tata karma ”adalah tembang macapat Dhandhang Gula berikut ini :
Werdiningkang wasita jinarwi, Wruh ing hukum iku watek ira, Adoh marang kanisthane, Pemicara punika,Weh resep ingkang miyarsi,Tata krama punika, Kagunan ing kanarya, Ngupa boga denen kelakuan becik,Weh rahayuning raga.
Secara bebas di dalam tembang macapat dhandhang Gula tadi terkandung unsur-unsur sikap dan perilaku baik sebagi tuntunan dan perilaku sopan santun ialah :
1. Bahwa jika mengetahui dan melaksanakan peraturan-peraturan hukum dengan bersungguh-sungguh, kita aka terhindar dari kenistaan dan kehinaan.
2. Apabila bercakap-cakap maka berbicaralah dengan sopan , sebab yang demikian akan disenangi oleh lawan bicara kita dan yang yang mendengarkannya.
3. Bersikap dan berperilakulah yang sesuai dengan tuntunan tatkrama dan sopan santun akan menjauhkan dari gunjingan orang.
4. Apabila kita memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang baik maka dapat dipergunakan untuk mencari nafkah, sehingga akan tecukupi kebutuhan hidup kita.
5. Sedangkan sikap dan perilaku yang baik itu dapat menyelamatkan manusia dalam hidupnya.
1. Senyum, sapa, salam dan sopan serta santun
Hubungan sosial merupakan kunci pembuka silaturahmi. Oleh karena itu dalam keseharian ketika kita bertemu dan berhadapan dengan orang lain apa salahnya menampakkan wajah ceria dan bersahabat. Bertegur sapa untuk menambah keakraban, senyuman akan menambah teman dan saling mengucapkan salam melekatkan tali persaudaraan. Sekalipun sangat sederhana dan mudah namun dengan senyum, sapa dan salam damailah hidup bersama kita.
2. Iman dan Taqwa
Perilaku Iman dan Taqwa dapat disederhankan dalam bentuk dan sikap yang selalu ingat (eling) kepada Tuhan bahwa kita ini adalah makhluk Tuhan, oleh karena itu harus percaya (pithados) akan adanya Tuhan. Dengan demikian kita kita harus taat (mituhu)terhadap perintah dan larangan Tuhan. Demikianlah cara sederhana memahami iman dan taqwa. Iman dan taqwa dapat mendatangkan watak jujur, watak jujur akan menarik tumbuhnya watak tawakal, watak tawakal akan menumbuhkan watak sabar dan akan menuntun kapada watak ikhlas.
3. Patuh terhadap orang tua
Orang tua adalah perantaraan lahir di dunia ini, tanpa kedua orang tua kita tidak mungkin lahir dan berada di dunia ini. Kedua orang tualah yang memberikan pendidikan kepada kita untuk pertama kali, karena orang tua kita adalah pendidik yang pertama dan utama. Tidaklah mungkin kita sekarang dapat menjadi seperti manusia sebagai layaknya manusia tanpa diberi pendidikan oleh kedua orang tua kita . Kita dapat berbicara, berjalan, makan minum, berpakaian, dan sebagainya karena jasa kedua orang tua kita, maka sepatutnyalah kita petuhi kedua orang tua kita itu.
4. Hormat kepada guru
Guru adalah pengganti orang tua kita ketika kita berada di sekolah. Merekalah yang membimbing kita sehingga kita mampu melakukan seseuatu yang sebelumya tidak dapat melakukan. Kita dapat membaca, menulis, berhitung, memahami ilmu pengetahuan dan teknologi , dan sebagainya berkat jasa guru. Semua hal yang tidak kita dapatkan dari orang tua kita dalam ilmu pengetahuan dan teknologi kita dapat memperoleh dari guru. Seharusnya kita hormati para guru kita.
5. Menghoramati saudara tua
Saudara adalh pengganti orang tua kita apabila kedua orang tua kita telah tiada. Dari merekalah pada saatnya nanti kita minta pendapat, nasehat, pertimbangan, bahkan bantuan dalam nbnetuk apapaun . jika kita menghormatoi mereka dengan tulus niscaya mereka juga akan tulus mebimbing dan membantu kita.
6. Menghoramti para pemimpin
Di sekitar kita banyak kita temui para pemimpin masyarakat, baik formal, misalnya ketua RT, ketua RW, kepala dukuh, Lurah, Camat, Bupati, Walikota, Gubernur, Menteri , Presiden, dan lain-lain, maupun para pemimpin yang tidak formal, misalnya: ulama, rohaniawan, tokoh masyarakat dan lain-lain. Mereka adalah orang-orang yang meluangkan waktu, tenaga dan sumber daya yang lainnya untuk kepentingan kehidupan masyarakat. Dibawah kepemimpinan merekalah kehidupan sosial kemasyarakatan dapat berlangsung dengan tertib.
7. Menghormati sesama
Seseungguhnya keberadaan kita dalam masyarakat sangat tergantung kepada sesama. Kita akan kelihatan pintar jika ada teman kita yang bodoh, kita akan kelihatan kaya, jika ada teman kita yang miskin, kita akan kelihatan tampan/cantik jika ada teman kita yang tidak tampan/cantik. Sehingga karena merekalah kita ini akan dapat mewujudkan eksistensi kita. keberadaan orang-orang di sekitar kita itu ternyata merupakan peluang agar kita dapat tampil lebih daripada mereka, baik itu kawan/teman, sahabat, ‘lawan” konflik, “ lawan” kompetisi, tetangga, dan bentuk-bentuk lain dari kehidupan kemasyarakatan kita. Secara sadar atau tidak, mereka ternyata berjasa kepada kita, oleh sebab itu adalah suatu kewajiban kita untuk menghormatinya.
8. Menghargai kedudukan setiap insan
Tidak semua orang seberuntung kita dan tidak semua orang serugi kita. Keberuntungan dan kerugian bagi manusia adalah takdir Illahi yang harus diterimanya , karena hal itu bukan kemauan manusia. Ada orang yang pangkatnya tinggi, ada pula yang pangkatnya rendah. Ada orang yang tidak sempurna jasmani dan rohani. Ada orang yang terampil dan cerdas tetapiada pula yang malas dan bodoh. Tetapi itu semua bukan atas kehendak yang bersangkutan tetapi karena kehendak Tuhan. Oleh sebab itu tidak pada tempatnya kita menghina mereka. Bukankah di mata Tuhan kita ini sama, karena yang membedakan hanyalah keimanan kita dan ketaqwaan kita saja.
9. Memenfaatkan alam secara wajar
Tuhan menciptakan alam semesta ini untuk kepentingan umat manusia. Namun demikian kita tidak diperkenankan mengambil dan memanfaatkan alam diluar batas kewajaran, sebab kerakusan dan ketamakan kita kepada alam, maka itu merupaka awal dari bencana. Alam sebagai sumber daya hendaklah kita pelihara untuk kita wariskan kepada generasi berikutnya. Alam menyediakan sarana untuk hidup dan kehidupan kita. Oleh sebab itu harus kita jaga kelestariannya.
10. Cinta tanah air
Tanah air adalah wahana kehidupan kita sebagai bangsa dan negara. Dengan memiliki tanah air maka eksistensi kita sebagai suatu bangsa akan dihormati oleh bangsa lain didunia ini. Negaralah yang mengatur segala hal untuk hidup dan kehidupan bersama kita. Negara pulalah yang menfasilitasi kepentingan kita dalam pergaulan Internasioal. Mencintai tanah air merupakan kewajiban setiap warga negara , demikian pula menjaga kedaukatan negara adalah kewajiban setiap warga negara , sebab dari negara kita mendapat hak-hak kita sebagai warga negara.
Komentar
Posting Komentar